Minggu, 14 Februari 2016

I’RAB ISIM DAN FI’IL KETIKA RAFA’, NASAB, JAR DAN JAZAM

BAB I
PENDAHULUAN
            Allah Ta’ala menurunkan Alquran sebagai petunjuk bagi seluruh manusia, supaya manusia mampu memilih jalan yang terbaik bagi mereka. Dan juga Nabi telah memberikan pesan-pesan kepada kita semua yang kita kenal dengan hadits. Semuanya itu berbahasa Arab, danpun kita-kitab karangan para mujtahid dahulu yang berkaitan dengan Syari’ah ataupun tidak juga berbahasa Arab. Karena agama Islam berawal dari daerah Arab.
            Karena itu, kita dituntut untuk mempelajari dan mendalami ilmu bahasa Arab. Sebab, semua dasar syaria’t agama Islam memakai bahasa Arab. Dan karena itu juga kami mencoba menguraikan sedikit pembahasan yang bersangkutan dengan dasar ilmu bahasa Arab. Pada Kesempatan ini, dibahas tentang  i’rab isim dan fi’il: rafa’, nasab, jar dan jazam. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua


BAB II
PEMBAHASAN

I’RAB ISIM DAN FI’IL KETIKA
RAFA’, NASAB, JAR DAN JAZAM

  1. Pengertian

الاعراب هو تغيير اواخر الكلم لاختلاف العوامل الداخلة عليها لفظا او تقديرا

“I’rab merupakan perubahan yang terdapat di akhir kata karena adanya perbedaan ‘amil-‘amil yang masuk kepada kata tersebut pada segi lafaz atau taqdir”.[1]

Ilmu asal yang memperkenalkan keadaan katab-kata Arab dari segi i’rab dan bina, yang berarti kata hubung apa saja apa saja yang berhubungan dengan kata tersebut. Maka dengan itu kita mengetahui statusnya rafa’,nasab, jar atau jazam[2].

Jadi i’rab isim merupakan perubahan yang terjadi pada akhir dari kata yang berstatus isim, adakala yang berobah tersebut baris dan ada yang terbuangnya sebuah huruf. Begitu juga dengan i’rab fi’il merupakan perubahan yang terjadi pada akhir dari kata yang berstatus fi’il, adakala yang berobah tersebut baris dan ada yang terbuangnya sebuah huruf
   
  1. I’rab Isim
Isim dii’rabkan dengan;
1.         Rafa’
Contoh ;                زيد يقوم
Kata زيد merupakan mubtada dari kata يقوم, makanya berstatus rafa’ dengan tanda berharkat dammah.

2.         Nasab
Contoh ;                ان زيدا لن يقوم
Kata زيدا merupakan khabar dari ان, makanya berstatus nasab dengan tanda berharkat fatah.

3.         Jar
Contoh ;                مررت بزيد
Kata زيد merupakan majrur oleh ب, makanya berstatus jar dengan tanda berharkat kasrah.

  1. I’rab Fi’il

Fi’il dii’rabkan dengan;
1.         Rafa’                    
Contoh ;                زيد يقوم
Kata يقوم meruakan fi,il mudhari’ yang tidak dimasuki oleh huruf, makanya berstatus rafa’ dengan tanda berharkat dammah, karena fi’il mudhari’ status asalnya adalah rafa’.

2.         Nasab
Contoh ;              ان زيدا لن يقوم
Kata يقوم meruakan fi,il mudhari’ yang dimasuki oleh huruf nasab yaitu لن, makanya berstatus nasab dengan tanda berharkat fatah.

3.         Jazam
Contoh ;                زيد لم يقم[3]
Kata يقم meruakan fi,il mudhari’ yang dimasuki oleh huruf jazam yaitu لم, makanya berstatus jazam dengan tanda berharkat sukun.

BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan
1.      I’rab merupakan perubahan yang terdapat di akhir kata karena adanya perbedaan ‘amil-‘amil yang masuk kepada kata tersebut pada segi lafaz atau taqdir.
2.      I’rab isim adalah rafa’, nasab dan jar.
3.      I’rab fi’il adalah rafa’, nasab dan jazam.

DAFTAR PUSTAKA

Imam Abi ‘Abdillah Muhammad Bin Daud Adhdhaji, Matan Ajrumiyah, Sa’diyyah Putra,               Jakarta. Hal; 2

Syekh Mushthafa Alghalayainy, Addurusul ‘Arabiyyah, Dar El-Hadits, th 2005
Ahmad Bin Ahmad Assuja’I, Saja’i Khathrun Nida,                            , Surabaya, hal; 21





[1] Imam Abi ‘Abdillah Muhammad Bin Daud Adhdhaji, Matan Ajrumiyah, Sa’diyyah Putra,               Jakarta. Hal; 2
[2]  Syekh Mushthafa Alghalayainy, Addurusul ‘Arabiyyah, Dar El-Hadits, th 2005
[3] Ahmad Bin Ahmad Assuja’I, Saja’i Khathrun Nida,                            , Surabaya, hal; 21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar