Kamis, 25 Februari 2016

Filsafat

Secara bahasa (etimologi), kata filsafat ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia yang diterjemahkan dengan cinta kearifan. Kata filsafat tersebut berasal dari dua kata; philos (cinta) dan sophia (kearifan). Berdasarkan pengertian yang berawal dari zaman Yunani Kuno, filsafat berarti cinta
kearifan. Pada awalnya sophia tidak hanya berarti kearifan saja, namun juga meliputi kebenaran pertama, pengetahuan luas, kebajikan intelektual, pertimbangan sehat sampai kepada kepandaian pengerajin dan bahkan kecerdikan dalam memutuskan soal-soal praktis.[1] Berdasarkan bahasa Arab, filsafat disebut dengan falsafah, dan orang yang cinta kearifan dinamai dengan philosophos atau failasuf dalam ucapan Arabnya.[2]
Socrates berpendapat bahwa filsafat merupakan suatu peninjauan diri yang bersifat reflektif atau perenungan terhadap asas-asas dari kehidupan yang adil dan bahagia.[3] Kemudian mengenai filsafat ini, Plato juga memberikan defenisi, bahwa filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan terhadap pendangan terhadap seluruh kebenaran.[4] Aristoteles juga berpendapat, bahwa sophia merupakan kebajikan intelektual yang tertinggi, sedangkan philosophia merupakan padanan dari kata episteme dalam arti suatu kumpulan yang teratur pengetahuan rasional melalui suatu objek yang sesuai. Aristoteles telah menulis tentang apa yang disebutnya pada perkataan Yunani prote philosophia (filsafat pertama) sebagai bagian dari episteme itu. Ia memberikan dua defenisi terhadap prote philosophia itu, yakni sebagai ilmu tentang asas-asas pertama dan sebagai suatu ilmu yang menyelidiki perbedaan dan ciri-ciri yang tergolong pada objek itu berdasarkan sifat alaminya sendiri.[5]
Raymond F. Piper dan Paul W. Word berpendapat bahwa filsafat sebagai suatu penafsiran yang kritis dan tuntas mengenai hal-hal yang nyata dan ideal serta mengenai nasib manusia sebagaimana terlihat dalamnya.[6]
Sedangkan Harold H. Titus mengemukakan empat pengertian filsafat, yaitu:
1)      filsafat merupakan suatu sikap tentang hidup dan alam semesta
2)      filsafat merupakan suatu metode pemikiran reflektif dan penyelidikan rasional
3)     filsafat merupakan sekumpulan masalah
4)      filsafat merupakan sekumpulan teori atau sistem pemikiran.[7]

Harun Nasution juga memberikan defenisi filsafat yang meliputi;
1)      Pengetahuan mengenai hikmah
2)      Pengetahuan mengenai prinsip atau dasar-dasar
3)      Mencari kebenaran
4)      Membahas dasar-dasar dari apa yang dibahas
5)      Dan lain-lain[8]
Beberapa defenisi tersebut, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan defenisi  filsafat yang lebih mudah untuk dipahami, yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat  segala yang ada, sebab,asal dan hukumnya.[9]




[1] The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu (Yogyakarta: Liberty, 1991), Ed. 2,  h. 29
[2] A. Hanafi, Pengantar Filsafat Islam (Jakarta: Bulan Bintang,1990), h. 3
[3] The Liang Gie, op.cit., h. 31
[4] Ibid
[5] Ibid
[6] Ibid, h. 43
[7] M. Rasyidi, Islam untuk disiplin ilmu filsafat, (Jakarta: Bulan Bintang, [tt]) h. 84
[8] Tasman Ya’cub, Filsafat Islam: Profil Filosof Islam dan Filsafatnya di Dunia Timur dan Barat (Padang: IAIN IB Press, 1999), h. 5
[9] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar