A. Latar belakang berdirinya
dinasti bani umayyah
Nama dinasti bani umayyah diambil Dari sebuh nama
kakek abu sufyan yang bernama umayyah bin abd alsyam.Dilihat dari garis
keturunanya, muawiyah segenerasi dengan ali bin abi thalib.
Pada tahun 41 H/661 M, terjadi kesepakatan antara
hasan bin Ali dengan muawiyah Bin Abi sufyan dan pada waktu itu muawiyah
diangkat menjadi Kalifah oleh umat islam secara umum.dan pusat pemerintahan
islam dipindahkan Muawiyah kedamaskus.bentuk pemerintahan pun ikut berubah,
dahulunya berbentuk theo monarki menjadi monarki. Atau dahulu berbentuk
demekratis diubah menjadi monarciheridetis (kerajaan turun temurun).
Kekuasaan yang diperoleh oleh muawiyah melalui
kekerasan, diplomasi, dan tipu daya tidak dengan pemelihan atau suara
terbanyak. Tujuanmuawiyahh mencotoh monarki karena ia mencontoh monarki
dipersia dan bizantium.Tapi dia tetap menggunakan istilah khalifah, namun dia
memberikan interprestasi baru dari kata-kata itu untuk menanggungka jabatan
tersebut.Dia menyebutnya “Khalifah allah” dalam pengertian “penguasa "
yang diangkat oleh allah.
Kekuasaan bani umayyah berjalan lebih kurang 90
tahun.Ibu kota
dipindahkan muawiyah dari bagdad ke damaskus,
tempat ia menjadi gubernur sebelumnya.Masa kejayaan dinasti bani umayyah
terjadi pada masa khalifah umar ibnu abdul aziz.Diantara khalifah-khalifah
besar bani umayyah antara lain
- Muawiyyah Bi Abi Sufyan (661-680 M)
- Abd Malik Bin Marwan (685-705 M)
- Umar Bin Aabdul Aziz (717-720 M)
- Hasyim Bin Abdul Malik (724-743 M)
Dinasti bani umayyah melanjutkan ekspansi yang pernah
terhenti pada masa khalifah usman dan ali.Dizaman muawiyah Tunisia dapat ditaklukan.Disebelah
timur muawiyahdapat menguasai daerah khurasansampai kesungai oxus dan
afganistan sampai kekbul.Ekspansi ke timur dilkaukan muawiyah kemudian
dilanjutkan khalifah abdul malik.sedagkan ekspansi kebarat secara besar-besaran dilanjutkan di zaman
alwalid bin abdul malik masa pemerintahannya masa ketentraman,kemakmuran dan
ketertipan. Pemerintahannya yang berjalan lebih kurang 10 tahun tercatat suatu
xspedisi militer dari afrika utara menuju barat daya, benua eropa, yaitu pada
tahun 711M. selanjutnya yang menjaddi sasaran exspansinya adalah spanyol dengan
ibu kotanya kardova setelah jatuhnya kardova pasukan islam mendapatkan dukungan
rakyat setempat dan mudah memperoleh kemenangan. dan menyusul daerah-daerah
lainya.
Dengan keberhasilan exspansi tersebut wilaya kekuasaan
islam pada masa bani umaiyah semangkin
luas. Diantaranya spanyol, afrika utara, suriya,palestina, jazirah arab,
irak dan lain-lain.
Selain exspansi kekuasaan islam bani umaiyah juga
banyak berjasa dalam pemangunan dalam berbagai bidang seperi pada masa muawiyah
ia mendirikan dinaspos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediyajkan kuda
yang lengkap dan peralatannya di sepanjang jalan. Dia juga menertibkan akatan
bersenjata dan mencetak mata uang.
Pada masa dinasti bani umaiyahbanyak terjadi kebijaksanan politik
diantaranya:
- Pemisahan kekuasan
Terjadi pemisahan kekuasan politik dengan kekuasaan agama.
- Pembagian wilayah
Pada masa umaiyah propinsi menjadi 10 yang dahulunya hanya 8 propinsi dalam
kekhalifahan umar bin katAB
- Bidang Atminisrasi Pemerintahan
Pada masa ini terbentuk beberapa dewan (departemen) antara lain:
- dewan al-rasael
- dewan al-kharaj
- dewal albarit
- dewan alkhatam
B. Kejayaan Bani Umaiyah
Pada masa pemerintahan Bani Umaiyyah yaitu pada tahun
41-32 / 661-775 sistem pemerintahan yang bersifat demokratis berobah menjadi sistem
pemerintah monarchiheridetis yang
berarti kerajaan turun temurun .Yang mana seorang khalifah tidak sekaligus
sebagai pemimpin agama,urusan agama diserahkan kepada ulama,ulama hanya
dilibatkan apabila dipandang perlu oleh khalifah. Kekhalifahan Muawiyyah
deperoleh melalui system kekerasan, tipu daya ,dengan tidak memakai sistem
pemerintahan dengan suara terbanyak seperti, Muawiyyah mewajibibkan seluruh
rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya Yazid[1].
Masa kekhalifahan Bani Umaiyah lebih kurang 90 tahun,
diantara khalifah Bani Umaiyah ini
adalah Muawiyah ibn Abi Sufyan (661-680), Abd al- Malik ibn Marwan (
685-705), al-Walid ibn Abdul Malik (705-715) Umar ibn Abd al-Aziz(717-720), Hasyim ibn Abd al-Malik (724-743).
685-705), al-Walid ibn Abdul Malik (705-715) Umar ibn Abd al-Aziz(717-720), Hasyim ibn Abd al-Malik (724-743).
Diantara kejayaan yang dicapai oleh bani Umaiyyah
yaitu dapat menaklukkan Tunisia, disebelah
timur daerah Khurasan sampai ke Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul,
Turki,Armenia,,Laut Tengah,Pulau-pulau disekitar Arkhabil yang terletak antara
Yunani,Turki,Pulau Kreta[2].
Dan juga angkatan lautnya melakukan serangan ke Bizantium, Konstantinnopel. Setelah
Muawiyah mengirim tentaranya melewati sungai Oxus dapat berhasil menundukkan Balkh , Bughara, Khawariz, Fergana dan Samarkhan
Karier politik Umaiyah ditandai ketika ia diangkat
menjadi al-Khulafa’ar-Rasyidinn sebagai panglima perang (632-661) ia ditugaskan
untuk merebut wilayah Palestina,Mesir,Suri’ah dari Romawi
Dengan keberhasilan ekspansi kebeberapa daerah,
wilayah kekuasaan islam pada masa bani Umaiyah begitu luas yang meliputi
Spanyol, Afrika Utara, Siria Palestina Irak, Afganistan dan lain sebagainya.
Disamping ekspansi kekuasan islam pada masa pemeritahan bani Umaiyah juga
banyak berjasa mengembangkan wawasan berpikir islam terutama dalam bidang
Filsafat dan Ilmu Hitung.Dalam bidang
pembangunan seperti mendirikan dinas
pos, dan pada masa Umaiyah para
Qadhi atau (hakim) mulai berkembang menjadi suatu profesi,dan juga pemungutan
pajak, pengangkatan Gubernur-gubernur didaerah. Meskipun keberhasilan maupun
kemajuan yang telah dicapai oleh muawiyyah namun masih ada ketidakstabilan
dalam bidang politik dalam negeri karena
Muawiyyah melanggar perjanjian dengan Hasan ibn Ali ketika dia naik tahta,
yang menyebutkan bahwa persoalan
pengangkatan anaknya Yazid menjadi putra
mahkota menyebabkan munculnya geraklan oposisi dikalangan rakyat mengakibatkan
perang saudara.
Diantara khalifah terbesar dari dinasti umaiyah yaitu
Muawwiyah, Abdul Malik, Hisyam masing-masingnya memerintah selama dua puluh
tahun dari Damaskus ..
Muawiyah ibn Abi Sufyan termasuk orang yang ikut dalam
perperangan Hunain dan dia termasuk
orang mukhallaf yang ditarik hatinya untuk masuk islam. Pada masa Rasullah
beliau pernah meriwayatkan hadist sebanyak seratus enam puluh tiga hadist,
diantara sahabat yang meriwayatkan hadist darinya yaitu Abdullah bin Abbas,
Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Abu Darda’, Jarir al Bajali dan lain
sebagainya. Muawaiyyah termasuk salah seorang yang memiliki kepintaran dan
kesabaran,[3]
Khalifah-khaliifah Umaiyyah yaitunya: Muawiyyah I bin
Abi Sufyan, Yazid I , Muawwiyah II, Marwan I, Ibnu Al-Hakam, Abdul Malik,
al-Walid, Sulaiman, Umar ibn Abdul Aziz, Yazid II, Hisyam, Alwalid II, Yazid
III, Ibarahim, Marwan II, Al-Himar[4].
C.Kemunduran Bani Umayyah
`Adapun hal-hal yang membawa ke jatuhan bani umaiyah dapat diidentifikasikan sebagi
berikutpertentangan
- Diantara dua suku arab yang sejk lama terbagi manjadi dua kelompok yaitu arab utara yang disebut mudariyyah dan arab selatan disebut huimyariyyah yangberdiam di wilayah suriyah
- Ketidak puasan pemeluk islam non arab, mereka merupakan orang-orang yang baru datang dari kalangn bangsa yang dikalahkan (mawalli)
- Latrbelakang yang menyebabkan terbentuknya daulat bani umiayyah tak terlepas dari konflik politik. Kaum syiah dan khawarij terus berkenbang dan menjadi oposisi yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar