Kadang tuan menginginkan sesuatu hal yang sebenarnya telah banyak dan melimpah di sisi tuan. Namun tuan bilang tuan masih merasa kekurangan sehingga tuan terus meminta hal yang sama setiap kalinya, sehingga hal itu saking banyaknya sampai
mengubur tuan dan menelan tuan sendiri.
Sepertinya semua
telah ditentukan dan dibagi berdasarkan potensi dan tindak tanduk
masing-masing. Tapi kenapa tuan masih menyikut orang lain, bahkan sampai
mencelakakan orang lain. Apakah
tuan tidak berfikir dan tidak mempunyai rasa, padahal tuan hanya
menginginkan yang ada pada orang lain yang sebenarnya tuan sendiri tidak tahu
untuk apa itu. Kemudian yang ada pada orang lain itu tuan ambil sehingga orang
lain itu kehilangan, seletah itu tuan tepuk tangan dan yang tuan ambil itu sama
sekali tidak ada gunanya bagi tuan.
Tuan menginginkan
hanya tuan yang berkuasa sendiri, padahal tuan tidak mengerti berkuasa dan
tidak paham apa yang dikuasai, tetapi tuan bersikeras untuk berkuasa, padahal banyak
yang lebih baik dari pada tuan. Itu semua karena tuan hanya ingin menguasai untuk
kepentingan tuan sendiri, sehingga tuan sengaja dan atau tanpa sengaja memeras
kami. Kadang tuan keterlaluan, menghalangi jalan kami dan sampai membunuh kami.
Padahal kami tidak melakukan apa-apa, atau apakah karena kami terlahir dari
jalan yang tidak sejalan dengan tuan?
Kenapa tuan..?
Kadang tuan
sangat pandai berkhotbah, namun ya... tuan hanya pandai berkhotbah. Apakah tuan
tidak mengerti kalau “raso dibaok naiak, pareso dibaok turun”? kalau “raso”
saja yang tuan pakai maka tuan egois, kalau “pareso” saja yang tuan pakai maka
tuan celaka.
Apakah saya
harus ulangi lagi apa yang telah dikatakan oleh Sang Pencipta tuan? Bahwa tuan
adalah binatang, bahkan tuan lebih parah dari binatang itu.
Apakah tuan ingat
itu..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar