Jumat, 08 April 2016

PENGARUH AJARAN ETIKA TERHADAP ILMU PENGETAHUAN

Menurut Aristoteles tujuan manusia adalah kebahagiaan yang dapat dicapai dengan cara memandang yang Ilahi. Namun, pemikiran filusuf tidak dapat memuaskan manusia secara sempurna. Satu-satunya pandangan yang dapat memuaskan sepenuhnya adalah Pemandangan Tinggi dan Abadi. Dalam menccapai tujuan hidup tersebut manusia selalu didasarkan pada akal budinya, terarah pada realitas yang terbatas, sehingga manusia akan mencapai kepuasan apabila telah sampai kepada nilai yang tertinggi yaitu Tuhan, sehingga tujuan akhir adalah Tuhan
. Adapun pengaruh ajaran etika terhadap ilmu pengetahuan terhadap ilmu pengetahuan adalah swebagai berikut:
1.      Adanya rasa cinta
Rasa cinta sebagaiman pendapat Ibnu Arabi adalah wujud-wujud, tidak aga gerakan dalam alam kecuali cinta. Cinta adalah perangkul dan penyambung, tidak hanya antara laki-laki dan perempuan, tetapi juga manusia dengan alam, dan manusia dengan penciptanya. Para filsuf mengatakan bahwa cinta adalah keinginan untuk merangkul realitas dan menguasai zaman. Dengan cinta manusia mengerti dimensinya yang tidak terbatas, dengan perantara wujud menyatu, tersusun dan seirama. Cinta merupakan salah satu bentuk potensidari etika jika dilakukan degan tulus ikhlas tanpa ada niat negatif, cinta membentuk manusia menjadi menghormati, menghargai, dan menyayangi antara manusia.
2.      Adanya pemikiran yang sistematis
Etika adalah pemikiran yang sistematis tentang ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh secara langsung bukan kebaikan, melainkan seuatu pengertian yang mendasar dan kritis. Etika tidak sapat menggantikan agama dan tidak bisa bertentangan dengan agama bahakan etika sangat diperlukan oleh agama.
3.      Mencegah egoisme
Etika sangat dibutuhkan dalah kehidupan sehari-hari, kita tidak dapt hidup tanpa etika, karena etika selalu berusaha utuk selalu mencari mana yang benar dan mana yang salah. Menurut Jenny Teichman egoisme dianggap sebagai teori mengenai kodrat manusia yakni teori yang menyatakan bahwa setiap manusia selalu digerakkan oleh motifasi cinta diri dan tindakan-tindakan yang tampaknya tidak untuk diri sesungguhnya merupakan tindakan-tindakan cinta diri secara sendiri. Dari pandangan tersebut jelas bahwa sikap egois cendrung untuk mencari keuntungan untuk dirinya sendiri tanpa memandang kepentingan orang lain. Egoisme adalah sifat keangkuhan dan tidak mengindahkan nilai kebersamaan dan memandang rendah orang-orang lain.
4.      Berfikir bijaksana
Socrates menjelaskan kebijaksanaan yaitu sama nilainya dengan pengetahuan, karena tindakan yang bijaksana tidak mungkin timbul dari orang yang bodoh. Karena kebijakan itu dijiwai oleh sifat wisdom, disebabkan karena kebajikan itu inti dari kebijaksanaan dan kejujuran.
5.      Bertanggung jawab

Eksistensi manusia di dunia menurut aliran materealisme adalah bahwa manusia itu merupakan hasil dari proses dan daya seperti hanya barang-banrang, benda-benda. Aliran ini merumuskan sati visi berharga yang berusaha mempertanggungjawabkan kenyataan yang tidak boleh diabaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar