Menurut Aristoteles tujuan manusia adalah
kebahagiaan yang dapat dicapai dengan cara memandang yang Ilahi. Namun,
pemikiran filusuf tidak dapat memuaskan manusia secara sempurna. Satu-satunya
pandangan yang dapat memuaskan sepenuhnya adalah Pemandangan Tinggi dan Abadi. Dalam
menccapai tujuan hidup tersebut manusia selalu didasarkan pada akal budinya,
terarah pada realitas yang terbatas, sehingga manusia akan mencapai kepuasan
apabila telah sampai kepada nilai yang tertinggi yaitu Tuhan, sehingga tujuan
akhir adalah Tuhan
. Adapun pengaruh ajaran etika terhadap ilmu pengetahuan terhadap ilmu pengetahuan adalah swebagai berikut:
. Adapun pengaruh ajaran etika terhadap ilmu pengetahuan terhadap ilmu pengetahuan adalah swebagai berikut:
1. Adanya rasa cinta
Rasa cinta sebagaiman pendapat Ibnu Arabi adalah
wujud-wujud, tidak aga gerakan dalam alam kecuali cinta. Cinta adalah perangkul
dan penyambung, tidak hanya antara laki-laki dan perempuan, tetapi juga manusia
dengan alam, dan manusia dengan penciptanya. Para filsuf mengatakan bahwa cinta
adalah keinginan untuk merangkul realitas dan menguasai zaman. Dengan cinta
manusia mengerti dimensinya yang tidak terbatas, dengan perantara wujud
menyatu, tersusun dan seirama. Cinta merupakan salah satu bentuk potensidari
etika jika dilakukan degan tulus ikhlas tanpa ada niat negatif, cinta membentuk
manusia menjadi menghormati, menghargai, dan menyayangi antara manusia.
2. Adanya pemikiran yang sistematis
Etika adalah pemikiran yang sistematis tentang ilmu
pengetahuan yang dihasilkan oleh secara langsung bukan kebaikan, melainkan
seuatu pengertian yang mendasar dan kritis. Etika tidak sapat menggantikan
agama dan tidak bisa bertentangan dengan agama bahakan etika sangat diperlukan
oleh agama.
3. Mencegah egoisme
Etika sangat dibutuhkan dalah kehidupan sehari-hari, kita
tidak dapt hidup tanpa etika, karena etika selalu berusaha utuk selalu mencari
mana yang benar dan mana yang salah. Menurut Jenny Teichman egoisme dianggap
sebagai teori mengenai kodrat manusia yakni teori yang menyatakan bahwa setiap
manusia selalu digerakkan oleh motifasi cinta diri dan tindakan-tindakan yang
tampaknya tidak untuk diri sesungguhnya merupakan tindakan-tindakan cinta diri
secara sendiri. Dari pandangan tersebut jelas bahwa sikap egois cendrung untuk
mencari keuntungan untuk dirinya sendiri tanpa memandang kepentingan orang
lain. Egoisme adalah sifat keangkuhan dan tidak mengindahkan nilai kebersamaan
dan memandang rendah orang-orang lain.
4. Berfikir bijaksana
Socrates menjelaskan kebijaksanaan yaitu sama nilainya
dengan pengetahuan, karena tindakan yang bijaksana tidak mungkin timbul dari
orang yang bodoh. Karena kebijakan itu dijiwai oleh sifat wisdom, disebabkan
karena kebajikan itu inti dari kebijaksanaan dan kejujuran.
5. Bertanggung jawab
Eksistensi manusia di dunia menurut aliran materealisme
adalah bahwa manusia itu merupakan hasil dari proses dan daya seperti hanya
barang-banrang, benda-benda. Aliran ini merumuskan sati visi berharga yang
berusaha mempertanggungjawabkan kenyataan yang tidak boleh diabaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar